Komputer Menjadi Alasan Utama
SIdoarjo, Surya – Berbeda dengan Kota Surabay yang
memantapkan sejumlah SMA dan SMK-nya mengikuti ujian nasional (unas) online,
kabupaten Sidoarjo masih ragu menyertakan sekolahnya ikut unas online.
Kepala bidang (kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas
Pendidikan Sidoarjo, Dr Tirto Adi MPd
mengungkapkan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) telah
menyosialisasikan ke SMA/SMK yakni SMKN 3 Buduran, SMKN 1 Sidoarjo, SMKN 2
Buduran, SMK Antartika Buduran, SMK Krian 1, SMK Antartika 1 Buduran, SMK Krian
2, SMK YPM 1 Taman dan SMK PGRI 3 Sidoarjo.
Awalnya hanya mata pelajaran teori kejuruan SMK(mata peajaran produktif)
yang diujikan.
Namun kemdian muncul surat dari Pusat Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas, tanggal 28 Januari bahwasanya unas
online meliputi seluruh mata pelajaran yang masuk unas, seperti Bahasa
Indonesia, Matematika, Bhasa Inggris dan teori kejuruan.
Meihat dari banyaknya mata pelajaran, sekolah-sekolah yang
ada pada umumnya kekurangan perangkat komputer. Rata-rata setiap sekolah
SMK/SMA yang mengikuti unas jumlahnya mncapai 300 siswa.
“7 kasek yang ada sudah kami kumpulkan dan mereka menyatakan
masih pikir-pikir terkait peralatannya yakni komputer,” ujar Tirto Adi
Kepala SMKN 3 udran, Asmunir yang dihubungi terkait unas
online, ia mengaku masih pikir-pikir dengan persyaratan itu. “seluruh kasek
juga pikir-pikir karena komputernya yang dipakai belum memadai,” jelasnya.
Sesuai aturan, computer yang disiapkan sebanyak 100 unit
atau 1:3 dari siswa yang ada. Padahal setiap sekolah kebanyakan tidak sampai 50
unit komputer. Penggunaan laptop tidak diizinkan, sehingga unas online harus
menggunakan PC desktop.
0 komentar:
Posting Komentar